Nothing special banget deeeh.. Apaan sih lo? Hahahaha saraaaap lo...! Apa sih yang lo lakuin? Ga tau juga sih. Yaelah. Geje dasar.
Pikiran yang seakan kacau diakibatkan too many information dalam otakku. Semuanya hanyalah info yang aku ketahui saja. Hari demi hari tetap belum ada kepastian. Take it or leave it? Berulang-ulang dalam kebingunganku. Kalau kuabaikan hal itu aku takut nantinya akan terjadi dan karena aku meremehkannya jadinya aku kehilangan kesempatan besar untuk merubah harapanku.
What the hell south korea! Apa sih.. Apa sih.. Heuuuu kenapa sih orang pemda tuh ga ngasih info yang bener yang bisa memastikan waktu pemanggilannya itu kapan. Ini mah malah baru dikasih tau tempatnya dulu, kaya yang ga profesional banget ngurusinnya.
Bekerja di luar negeri pastinya tidak mudah. Seakan kembali ke nol memulai kembali kehidupan yang baru disana. Dengan bahasa, budaya, tata cara dan lain-lain yang serba berbeda dengan di rumahku, pastinyaaa! Tapi aku serasa tertantang untuk bisa melakukan hal-hal itu. Pasti itu akan sangat butuh waktu untuk beradaptasi. Bisa jadi ada banyak hal yang kontradiktif dengan yang biasa aku lakukan disini. Mungkin seperti makan daging babi, minum alkohol atau free sex. Beberapa waktu lalu aku pernah browsing wikipedia tentang negara ginseng itu. Ternyata mayoritas orang disana adalah atheis, hanya sekitar 3% lebih yang beragama islam. Pastinya aku akan sangat kurang nyaman dengan keadaannya. Ibadahku akan kurang maksimal, mungkin. Yang pasti disana tidaka akan ada suara adzan di masjid.
Oh iya, iklim juga sangat berbeda. Hujan salju yang sangat dingin. Hahaha aku sangat excited untuk bisa segera kesana. Semua pengalaman baru yang akan kujalani semoga membuatku lebih baik. Ironisnya aku sangat ditentang oleh kedua orangtuaku untuk pergi. Tapi aku selalu membantah mereka dan menjelaskan kepada mereka bahwa aku akan baik-baik disana. Aku selalu meyakinkan ibuku yang sering sekali menangis disaat aku bercerita tentang kepergianku kesana yang sewaktu-waktu bisa saja terjadi tanpa banyak waktu, karena aku sudah terlanjur mendaftarkan diri.
Mereka selalu melarangku, katanya mereka sayang aku dan karena aku anak bungsu yang sangat dimanja, pasti akan sangat kehilangan. Haaaaaaaahh aku tau itu semua, tapi aku bosan dengan comfort zone ini. Aku ingin bebas dengan semua batasan-batasan yang biasanya mengelilingi keseharianku yang selama ini terjadi dan yang pada akhirnya kurang terasa hasilnya untuk hidupku. Aku harus berusaha memerdekakan diriku sendiri. Aku juga sudah punya pacar yang beberapa tahun lagi akan segera lulus kuliah dan bekerja sebagai perawat di rumah sakit. Sungguh ironis.
No comments:
Post a Comment