Kehidupan identik dengan sosialisasi. Sangat kompleks dan kadang membuat saya tidak tahan. Suatu waktu saya berada dalam posisi yang baik, namun tidak lama berselang keadaan kembali memburuk. Bagai roda. Saat saya berpikir bahwa lingkungan ini sangat keterlaluan, selalu ada sesuatu yang menahan saya. Menahan nafsu yang inginnya merusak dan mencaci. Saya pun sadar, ini bukan hal pertama yang membuat saya jatuh terjungkal. Saya sering mendapati hal serupa, bahkan lebih ekstrim.
Kewajiban saya hidup di bumi ini adalah untuk melakukan hal terbaik yang bisa membesarkan saya dan orang lain yang membutuhkan. Ilmu yang sedang saya dalami setap hari sesungguhnya adalah jalan agar saya lebih baik menjalani sosialisasi dengan orang lain.
Kehidupan selalu berputar, positif - negatif. Tidak jarang saya mengalami keterpurukan yang sangat dalam. Kadang juga saya temui banyak keindahan. Semua harus berjalan meski perih tanpa ampun menyerbu tubuh lemah ini. Sesungguhnya kebahagiaan yang dianggap sebagai akhir dari semua hal yang menyedihkan ini hanyalah salah satu perhentian dari proses perjalanan hidup yang akan terus berlanjut dengan rintangan yang lebih besar dari ini. Tentang sosialisasi yang selalu rumit untuk dibahas. Dan juga tentang sikap-sikap yang misterius, munafik atau apa?
Akhir-akhir ini saya hanya berteman dengan kesepian. Setiap kali menulis selalu menuangkan kejadian yang menyedihkan. Entah itu kebosanan karena lingkungan tidak memperhatikan dan tidak menyenangkan atau ada tekanan yang membuat ketidaknyamanan. Saya tidak berteman dengan orang banyak. Saya hanya bersahabat! Just one person who can understand me..more, Alam Priyadi.
Beberapa tahun yang lalu saya tidak mengenalnya, sampai akhirnya Tuhan mentakdirkan kita saling kenal. Berawal dari hal kecil ketika kita midtest waktu SMA. Kita kebetulan satu bangku, dan selanjutnya, ya begitulah. We are very close. Meski sebenarnya kita beda angkatan - dia adik kelas saya, tapi menurut saya itu bukanlah hal penting.
Saya tahu, saya tidak sebaik mereka yang bisa berlaku "percaya diri". Dan setelah mengenalnya rasa itu mencair karena kesamaan kita. Kekurangannya memberi saya semengat dan inspirasi. Kelebihannya membuat saya ingin menimba ilmu darinya. Apa ini jawaban yang tepat bagi saya. Mendapat orang yang baik untuk memulihkan mood hidup saya setelah saya temukan kegelisahan.
Tahun ini saya bangga telah banyak menghabiskan waktu dengannya. Mungkin untuk traveling yang sangat berkesan, pastinya. Hehe.. Atau karena kita rutin melakukan banyak hal disetiap akhir pekan. Tiada hari minggu tanpa bermain, bersenang-senang, bercanda, membicarakan band kesukaan, juga photo editing (we are amateur, u know) Tanpa ada pandangan yang menurut saya itu "picik" atau "sinis". Kita sangat cocok, saya pun tidak melihat dia sebagai orang yang seperti "mereka". Sangat transparan, dan itu baik.
Mungkin saya baru sadar kalau ini sudah terlalu lama. Jika saya eksis hanya untuk melihat dunia ini saja. Hanya sedikit hal yang saya dalami. Kebanyakan hal-hal yang biasa mereka lakukan tidak saya lakukan, itu sebabnya saya bisa dibilang minder. Saya seorang yang selalu tidak percaya diri. Bisa juga dibilang pemalu. Sejauh itu? Hingga menganehkan diri dari lingkungan. Tapi memang jika saya mengikuti alur lingkungan disebelah saya, saya tidak akan bisa punya jati diri yang bebal. Yang saya suka adalah seperti saya sekarang. Meski tidak sehebat mereka, saya punya sesuatu yang lebih - karena waktu dan rumah siput sebagai saksi saya 'bekerja keras'.
Maafkan untuk diri sendiri. Saya lebih suka diam di rumah daripada pergi hang out dengan mereka yang tidak jelas. Mempengaruhi hati saya. Itu membuat saya sangat tidak comfortable. Orang bisa mengatakan itu baik, tapi saya tidak. Lebih baik saya pergi ke Masjid dan berjamaah dengan para orang tua. Saya lebih suka menenangkan pikiran dengan merenung dan berdoa. Bisa juga dengan dzikir. Saya tidak merokok dan tidak minum alkohol. Saya lebih suka dan nyaman dengan keadaan seperti ini.
Untuk resolusi di tahun 2011, saya masih menyisakan banyak wish list yang belum saya capai di tahun 2010. Seperti beberapa bulan yang lalu, saya pernah menulis tentang ini.
Kewajiban saya hidup di bumi ini adalah untuk melakukan hal terbaik yang bisa membesarkan saya dan orang lain yang membutuhkan. Ilmu yang sedang saya dalami setap hari sesungguhnya adalah jalan agar saya lebih baik menjalani sosialisasi dengan orang lain.
Kehidupan selalu berputar, positif - negatif. Tidak jarang saya mengalami keterpurukan yang sangat dalam. Kadang juga saya temui banyak keindahan. Semua harus berjalan meski perih tanpa ampun menyerbu tubuh lemah ini. Sesungguhnya kebahagiaan yang dianggap sebagai akhir dari semua hal yang menyedihkan ini hanyalah salah satu perhentian dari proses perjalanan hidup yang akan terus berlanjut dengan rintangan yang lebih besar dari ini. Tentang sosialisasi yang selalu rumit untuk dibahas. Dan juga tentang sikap-sikap yang misterius, munafik atau apa?
Akhir-akhir ini saya hanya berteman dengan kesepian. Setiap kali menulis selalu menuangkan kejadian yang menyedihkan. Entah itu kebosanan karena lingkungan tidak memperhatikan dan tidak menyenangkan atau ada tekanan yang membuat ketidaknyamanan. Saya tidak berteman dengan orang banyak. Saya hanya bersahabat! Just one person who can understand me..more, Alam Priyadi.
Beberapa tahun yang lalu saya tidak mengenalnya, sampai akhirnya Tuhan mentakdirkan kita saling kenal. Berawal dari hal kecil ketika kita midtest waktu SMA. Kita kebetulan satu bangku, dan selanjutnya, ya begitulah. We are very close. Meski sebenarnya kita beda angkatan - dia adik kelas saya, tapi menurut saya itu bukanlah hal penting.
Saya tahu, saya tidak sebaik mereka yang bisa berlaku "percaya diri". Dan setelah mengenalnya rasa itu mencair karena kesamaan kita. Kekurangannya memberi saya semengat dan inspirasi. Kelebihannya membuat saya ingin menimba ilmu darinya. Apa ini jawaban yang tepat bagi saya. Mendapat orang yang baik untuk memulihkan mood hidup saya setelah saya temukan kegelisahan.
Tahun ini saya bangga telah banyak menghabiskan waktu dengannya. Mungkin untuk traveling yang sangat berkesan, pastinya. Hehe.. Atau karena kita rutin melakukan banyak hal disetiap akhir pekan. Tiada hari minggu tanpa bermain, bersenang-senang, bercanda, membicarakan band kesukaan, juga photo editing (we are amateur, u know) Tanpa ada pandangan yang menurut saya itu "picik" atau "sinis". Kita sangat cocok, saya pun tidak melihat dia sebagai orang yang seperti "mereka". Sangat transparan, dan itu baik.
Mungkin saya baru sadar kalau ini sudah terlalu lama. Jika saya eksis hanya untuk melihat dunia ini saja. Hanya sedikit hal yang saya dalami. Kebanyakan hal-hal yang biasa mereka lakukan tidak saya lakukan, itu sebabnya saya bisa dibilang minder. Saya seorang yang selalu tidak percaya diri. Bisa juga dibilang pemalu. Sejauh itu? Hingga menganehkan diri dari lingkungan. Tapi memang jika saya mengikuti alur lingkungan disebelah saya, saya tidak akan bisa punya jati diri yang bebal. Yang saya suka adalah seperti saya sekarang. Meski tidak sehebat mereka, saya punya sesuatu yang lebih - karena waktu dan rumah siput sebagai saksi saya 'bekerja keras'.
Maafkan untuk diri sendiri. Saya lebih suka diam di rumah daripada pergi hang out dengan mereka yang tidak jelas. Mempengaruhi hati saya. Itu membuat saya sangat tidak comfortable. Orang bisa mengatakan itu baik, tapi saya tidak. Lebih baik saya pergi ke Masjid dan berjamaah dengan para orang tua. Saya lebih suka menenangkan pikiran dengan merenung dan berdoa. Bisa juga dengan dzikir. Saya tidak merokok dan tidak minum alkohol. Saya lebih suka dan nyaman dengan keadaan seperti ini.
- Berkumis dan berjenggot tipis
- Selalu buka internet
- Sholat fardhu dan sunat
- Tidak mengikuti pergaulan anak liar seumuran saya
- Tidak suka band indie yang sok keren dan bangga dengan keNegatifan (band indie punk & black metal bandung) yang sulit mendapatkan uang yang barokah karena lifestyle'nya menentang ajaran agama.
- Tetap suka musik meski tidak diperdalam
- Tidak suka boros dengan uang
- Suka pakaian distro onfire
- Sayang orang tua
- Menghargai orang
- Tidak mengkritik orang semaunya
- Selalu kasihan ketika melihat pengemis, orang cacat, tukang ngamen, tukang rongsokan atau orang yang gila karena stress (terutama orang gila yang sudah tua)
- Suka band western tapi tetap harus di shortir untuk dapat yang paling cocok dengan kuping
- Selalu was-was jika terlalu lama meninggalkan waktu sholat
Untuk resolusi di tahun 2011, saya masih menyisakan banyak wish list yang belum saya capai di tahun 2010. Seperti beberapa bulan yang lalu, saya pernah menulis tentang ini.
- Behel
- Nikon DSLR
- MacBook
- Modem aha
- Onfire clothing
- Gitar elektrik
- Honda freed (jangka panjang) terobsesi rekan kantor yang punya banyak mobil
No comments:
Post a Comment