June 24, 2011

Wakakak :p

Jum'at 24 Juni 2011
Hari yang malas. Ga ada bedanya sama hari-hari kemarin. Gue bangun cukup siang sekitar jam 7:30 WIB, padahal sejak dua hari yang lalu gue udah niat buka rekening di BRI. Arrgh, dengan wajah masih lulungu gue liat jam di dinding sebelah kamar gue. Hehe gue cuma bisa ketawa gak jelas, biarin lah, mau telat mau enggak yang gue tau cuma gue baru bangun dan masih pusing. Setelah itu terjadilah kesibukan.

Bank BRI 8:30 Pagi
Gue tiba di bank dianter sama kakak. Pikiran gue gak tenang setelah ngeliat pintu masuk bank itu. Gue ngerasa grogi pas mau masuk. Cungas-cengos gak tau apa yang harus dilakuin. Gue malu banget karena pakean gue udah kaya orang kantoran yang mungkin orang bilang gue sama kaya karyawan bank itu; eksekutif muda yang apalah, hahahaha - udah gak aneh lagi. Tapi gue tetep katro, bingung mau ngapain. Kebingungan gue adalah karena baru pertama kali ke bank BRI. Shit! Mana mungkin? Eeeeh beneran kali. Terserah lo mau bilang apa. Na, daripada gue melongo kaya orang aneh, dengan terpaksa gue sebagai orang yang susah banget untuk bisa nanya dalam saat-saat seperti ini meskipun itu pertanyaan baik sekalipun. Ah akhirnya nanya aja sama teller di depan haha. Keadaan saat itu lagi penuh banget sama nasabah yang lagi nunggu di kursi, lantas gue nanyanya soal hal aneh, "bu saya mau buka rekening, gimana dan dimana?"

Setelah dikasih arahan, gue menuju kursi tunggu, duduk dengan manis tapi dalam hati gue cenat-cenut gak karuan. Jarum pendek jam dinding bank itu udah nunjukin angka 9 dan jam pendek mendekati angka 3. "Gila...gue udah jelas-jelas kesiangan ngantor"

Ini pengalaman pertama gue ngantre di bank umum (negeri) sepanjang ini. Biasanya gue ke bank BPR tapi sekarang lain cerita. Banyak perbedaan prosedur.

June 15, 2011

Simbol Jari Metal (01)

Kira-kira sejak jam sembilan malam tadi, gue browsing, nyari sesuatu yang sebenernya engga penting-penting amat. Mulai dari buka youtube, gue penasaran pengin tau gimana konser Bandung Berisik beberapa hari yang lalu. Ahh kesimpulannya mereka jelek. Sound stage-nya ga tertata dengan rapi. Suara kabur, kadang ada vokalis yang suaranya engga jelas. Keliatan kaya orang bego, hahaha. Lompat-lompat engga jelas, padahal musiknya engga karuan. Sama aja kaya penontonnya. Gue sebenernya paling ga suka sama konser band-band cadas yang bisa narik ratusan bahkan ribuan masa hanya untuk fogo. Shit metal head.

Oke. Gue jujur gue emang suka banget musik. Gue gak suka pilih-pilih genre. Semua bagi gue sama menyenangkan. Punya plus-minusnya. Nah, tapi kalo musik udah keluar dari jalur sebagai hiburan, pemanja kuping, malah berkesan atheis, dan semua hal yang sangat kontra dengan mainstream kehidupan... no way. Pergi aja lo ke neraka. Disitu tempat yang layak untuk orang-orang hina macam kalian. Bangga akan kemunafikan, bangga akan nama "Hell", keseharian dipenuhi nama Evil. Ah gila, dasar orang-orang sinting lo. Orang yang jauh dari ajaran agama gampang masuk ke lingkungan kaya gini. Apalagi semacam anak remaja labil, beuh gampang banget kebawa pergaulan. Katanya - "yang kaya gini Gaul man. Ini gue, anak metal, gue keren, gue jagoan, bisa fogo dan punya banyak temen". Najis lo. Bangsat kurang ajar.

Musik sih musik. Oke deh gue kali ini emang lagi kesel banget. Gue ngenes ngeliat tingkah mereka yang sok jagoan. Emang sih genre musik punya pengikutnya masing-masing dengan gaya dan aturannya sendiri. Blues, rock, jazz, pop, dangdut, ya dan metal, engga sama. Fans-nya punya gaya tersendiri. Ini emang ga bisa dipungkiri, mereka eksis. Meski sering kali muncul atas nama kaum minoritas tapi bibit-bibit mereka semakin hari makin meluas. Sekarang di daerah pun mulai muncul band-band cadas dengan para penikmatnya. Kebanyakan dari mereka kurang begitu paham dengan apa arti dari perkataan yang sering mereka agung-agungkan. Ritual sederhana yang mereka anggap hanya sebagai pelengkap suasana padahal punya makna dalam. Contohnya, simbol jari metal. Setelah ditelusuri ternyata ada tiga versi pengertian tentang simbol jari ini.


Versi 1, ini berarti "I love you". Jari kelingking adalah huruf "i" sedangkan telunjuk dan jempol membentuk huruf "L". kode ini diciptakan pertama kali oleh Hellen keller sebagai kode isyarat untuk tuna rungu. Hellen Keller sendiri adalah seorang theosofis dan penganut okultisme.


Versi 2, ini berarti el diablo. Bentuk pemujaan terhadap setan yang berasal dari ritual sihir kabala kuno.



Versi 3, kode jari ini adalah isyarat khusus para elite Freemason untuk berkomunikasi dengan sesamanya "the brotherhood", menunjukkan simbol persaudaraan yang kuat terhadap sesama Mason di seluruh dunia. Mereka mempertontonkannya secara sekilas ke media agar "anggota lain" dapat melihat dan membaca pesan tersebut tanpa diketahui maknanya oleh jutaan hewan-hewan ternak yang dungu.

George Bush
Obama
 
The Clinton, Bill & Hillary
Silvio Berlusconni - PM Italia
Alex Jones
Cristhiano Ronaldo
Jubir Amerika Serikat
Pemilik McDonald
Omar Che
Pangeran Abdullah & Putin
Paus Bennedictus
Sarcozy - Presiden Prancis
Stan Lee - Pembuat Spiderman
Thaksin Sinawatra - PM Thailand
Jaz-Z. Simbol segitiga bermuda/freemason

 Yasser Arafat
Ahmadinejad - Presiden Iran
Bush berfoto dengan anggota freemason

Secara terang-terangan mereka nyebarin propaganda dengan media musik dan hal-hal moderen lain yang gampang diterima orang. Sialan!

June 7, 2011

Ikut Seminar

@ Bel Air Cafe Paskal Hyper Square