December 4, 2010

Why

Entah apa yang masuk dalam diri saya saat ini. Pikiran yang mudah berbalik arah tanpa alasan yang jelas. Saya merasa bingung. Apa saya harus melakukannya atau tidak?! Terus teringat perasaan bersalah meninggalkan kewajiban dan tanggung jawab. Di malam minggu yang tidak mengenakan.

Saya hanya bisa mengatakan kenapa, kenapa? dan saya sendiri susah menjelaskan apa yang saya rasakan. Sungguh berat meninggalkan kegiatan yang sudah menjadi kebiasaan. Kebanyakan orang merayakan malam minggu (mungkin) dengan pergi ke sebuah tempat dengan temannya atau mungkin pasangannya untuk senang-senang. Sementara, saya biasa berangkat ke Masjid melaksanakan tolabul ilmi. Dengan tausi'yah yang begitu menditail dan merangkul kebiasaan-kebiasaan masyarakat. Mendapat masukan lebih baik dari apapun yang saya dapat. Sangat membaikan perasaan saya dan mencerdaskan. Sampai saya ada pikiran bahwa saya sangat cinta pada agama saya dan saya rela melakukan apa saja asalkan berdasar pada agama Islam.


Saya sangat bersyukur karena tempat tinggal saya sangat dekat dengan Masjid. Hanya terhalang oleh satu rumah. Itu memudahkan saya melaksanakan ibadah setiap saat. Setiap hari saya bersama bapak, kakak dan keponakan biasa melakukan Sholat berjama'ah dengan para orang tua, karena remaja sepantaran saya jarang sekali ke Masjid. Dulu kakak dan keponakan saya tidak biasa pergi ke Masjid untuk sholat ataupun pengajian malam minggu. Mereka selalu saja nonton tv pada saat waktunya pengajian. Hanya saya, ibu dan bapak yang sering ke masjid.

Tapi kali ini saya sangat menyesali. Tidak seperti waktu lalu, sekarng saya tidak melaksanakannya..


Saya merasa malu. Keponakan saya yang sekarang kelas dua sekolah dasar sangat antusias melaksanakan pengajian. Saat sebelum berangkat ia selalu saja dan-dan. Hahaha narsis ingin bertemu sang pencipta dan bersilaturahim dengan para ibu-ibu. Saya sangat sayang pada keponakan saya. Diusianya yang baru delapan tahun ia sangat antusias untuk belajar apapun. Saya ingat keponakan saya selalu menyanyikan lagu-lagu nasional yang diajarkan oleh gurunya. Apalagi setelah punya bukunya ia makin semangat. Sekarang saat mereka sedang berada di masjid, saya hanya melakukan hal aneh dengan komputer saya.

Mungkin sepulangnya mereka akan muncul pertanyaan, kenapa kamu tidak ke masjid? Tidak akan ada sanksi sosial yang berat, hanya malu. Dilingkungan keluarga saya, kebiasaan tidak ada yang selalu menegur dengan keras atau memaksa. Preventif dan represif juga tidak menyeramkan seperti di tempat kerja. Keluarga adalah surga dunia saya. Tidak ada tempat lain di dunia ini yang lebih convenience selain rumah yang diisi oleh keluarga saya sendiri.

No comments: